Persepsi seorang ibu tentang anak dan Ramadhan akan mempengaruhi dan menentukan perilakunya dalam pendidikan anak sepanjang bulan Ramadhan sehingga ia bisa mengoptimalkan keikhlasan dan kesabarannya dalam berkorban untuk keberhasilan pendidikan anak dan kesuksesan ibadah Ramadhan.
Anak dalam pandangan Islam merupakan:
1. Amanah
Anak adalah amanah Allah kepada kedua orang tua sehingga mereka harus bisa menjaga kesucian fitrahnya. Maka tanggung jawab orang tua dalam hal tersebut akan dipertanyakan oleh Allah dihari kiamat, sesuai dengan sabda Rasulullah saw:
"Setiap kamu adalah pengasuh dan setiap kamu harus bertanggung jawab terhadap asuhanmu."
2. Rizki
Islam memandang anak sebagai rizki bukan sebagai beban yang menyusahkan sehingga Rasulullah mengajarkan kepada kita agar ketika berhubungan denagn suami hendaknya membaca doa:
"Ya Allah jauhkanlah kami dari pengaruh syetan dan jauhkanlah syetan dari rizki yang Engkau berikan kepada Kami."
3. Rahmat dan Berkah
Ketika Allah menganugerahkan seorang anak kepada Nabi Ibrahim maka Allah menjelaskan bahwa anak itu adalah Rahmat dan berkah, sesuai denagn firman-Nya yang artinya:
"Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah (itu adalah) Rahmat Allah dan keberkahan-Nya kepada kamu Hai Ahlul bait. Sesungguhnya Alah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."
4. Aset Masa Depan yang Nilainya Sangat Tinggi
Anak dapat diarahkan oleh orang tua untuk memiliki potensi yang besar yang bermanfaat untuk dirinya (QS: 40: 77-78), dapat membahagiakan orang tua (QS. 40: 7-8) dan bermanfaat untuk masyarakatnya baik yang sezaman maupun generasi berikutnya.
5. Generasi harapan.
Kesholehan anak merupakan harapan orang tua dan umat Islam sehingga ia bisa menambah eksistensi (Izzah) orang tua, keluarga dan umat Islam maka wajarlah kalau Nabi Ibrahim selalu berdoa :
"Ya Rabb anugerahkan kepadaku (seorang anak ) yang tergolong orang-orang yang sholeh." (QS. 37:100)
Sedangkan keistimewaan Ramadhan disebutkan di daklam Al-Qur'an dan hadits sebagai berikut :
1. Bulan diturunkannya Al-Qur'an (QS. 2:85)
2. Bulan pembinaan ketaqwaan (QS. 2:183)
3. Bulan turunnya rahmat
4. Bulan ampunan
5. Bulan pembebasan dari neraka
6. Bulan terikatnya syetan
7. Bulan terbukanya pintu syurga dan tertutupnya pintu neraka
8. Bulan berlipat gandanya kebaikan dan pahala
9. Bulan kesabaran dan santunan
10. Bulan bertambahnay rizki dan terkabulnya doa
11. Bulan terdapatnya Lailatul Qodar
Maka sudah seharusnya setiap orang tua dapat mengoptimalkan seluruh potensinya untuk kesuksesan pendidikan anak dan keberhasilan ibadah Ramadhan. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita dari semenjak bulan Rajab dan Sya'ban dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan.
Dampak Kecerdasan Emosi Anak Pada Keberhasilan Ibadah Ramadhan
Kecerdasan emosi bukan merupakan suatu teori yang baru ditemukan oleh Daniel Goleman sebab Al-Qur'an dan sunnah Rasul sudah banyak memaparkan tentang keharusan adanya kecerdasan emosi bagi setiap orang beriman seperti firman Allah :
"Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik maka jika diantaramu dan antara dia ada permusuhan (jadilah) seo lah-olah ia teaman yang setia."
(QS. 41:34)
Rasulullah bersabda:
"Orang yang jenius adalah orang yang mampu mengekang nafsunya dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan masa setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh selalu mengikuti hawa nafsunya tetapi berangan-angan mendapatkan (rahmat) Allah."
(HR.Tirmizdi)
Anak yang memiliki kecerdasan emosi yang baik lebih mampu mengatasi masalah lebih tenang, lebih tabah, lebih mampu berkonsentrasi, dapat berfikir dewasa, dapat berfikir cemerlang, tidak terkena stress, tidak usil, tidak emosional dan lebih berani melakukan ha-hal yang baru.
Apabila orang tua dapat mengarahkan kecerdasan emosi anak maka seluruh keluarga muslimah memiliki peluang yang besar untuk dapat beibadah sepanjang Ramadhan.
Catatan:
Sumber Tulisan ini: Al Hikmah (Ustadzah Aan Rohana M.Ag)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar