Rabu, Oktober 11, 2006

Bid'ah Secara Etimologis dan Terminologis

Salah satu isu besar yang mengancam persatuan umat Islam adalah isu bid'ah. Akhir-akhir ini, kata itu makin sering kita dengar, makin sering kita ucapkan dan makin sering pula kita gunakan untuk memberi label kepada saudara-saudara kita seiman. Bukan labelnya yang dimasalahkan, tapi implikasi dari label tersebut yang patut kita cermati, yaitu anggapan sebagian kita bahwa mereka yang melakukan bid'ah adalah aliran sesat. Karena itu aliran sesat, maka harus dicari jalan untuk memberantasnya atau bahkan menyingkirkannya. Kita merasa sedih sekarang ini, makin banyak umat Islam yang menganggap saudaranya sesat karena isu bid'ah dan sebaliknya kita makin prihatin sering mendengar umat Islam yang mengeluh atau menyatakan sakit hati dan bahkan marah-marah karena dirinya dianggap sesat oleh saudaranya seiman.

Yang paling mudah kita baca dari kasus tersebut adalah adanya trend makin maraknya umat Islam saling bermusuhan dan saling mencurigai sesama mereka dengan menggunakan isu bid'ah. Mari kita renungkan, apakah kondisi seperti itu harus terjadi terus menerus di kalangan umat Islam? Di beberapa negara Muslim, seperti di Pakistan, isu itu telah menyulut perang saudara berdarah antar umat Islam hingga saat ini. Sudah tak terhitung nyawa yang melayang karena pertikian seperti itu.

Mari kita simak sejenak fatwa Syeh Azhar Atiyah Muhammad Saqr yang dikeluarkan pada tahun 1997. Bahwa sebenarnya isu bid'ah yang berkembang di masyarakat Muslim saat ini disebabkan oleh perbedaan memaknai bi'dah apakah secara etimologis (bahasa) atau terminologis (istilah). Syeh Atiyah menjelaskan lebih jauh:

Dalam kitab "Al-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Athar" karangan Ibnu Atsir dalam pembahasan "ba da 'a" (asal derivatif kata bid'ah) dan dalam pembahasan hadist Umar r.a. masalah menghidupkan malam Ramadhan ": نعمت البدعة هذه" Inilah sebaik-baik bid'ah", dikatakan bahwa bid'ah terbagi menjadi dua, ada 1) bid'ah huda (bid'ah benar sesuai petunjuk) dan ada 2) bid'ah sesat. Bid'ah yang betentangan dengan perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itulah bid'ah yang dilarang dan sesat. Dan bid'ah yang masuk dalam generalitas perintah Allah dan Rasulnya s.a.w. maka itu termasuk bid'ah yang terpuji dan sesuai petunjuk agama. Apa yang tidak pernah dilakukan Rasulullah s.a.w. tapi sesuai dengan perintah agama, termasuk pekerjaan yang terpuji secara agama seperti bentuk-bentuk santunan sosial yang baru. Ini juga bid'ah namun masuk dalam ketentuan hadist Nabi s.a.w. diriwayatkan dari Jarir bin Abdullah oleh Imam Muslim:

‏من سن في الإسلام سنة حسنة فعمل بها بعده كتب له مثل أجر من عمل بها ولا ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة فعمل بها بعده كتب عليه مثل وزر من عمل بها ولا ينقص من أوزارهم شيء

"Barang siapa merintis dalam Islam pekerjaaan yang baik kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan sama dengan orang melakukannya tanpa dikurangi sedikitpun. Dan barangsiapa merintis dalam Islam pekerjaan yang tercela, kemudian dilakukan oleh generasi setelahnya, maka ia mendapatkan dosa orang yang melakukannya dengan tanpa dikurangi sedikitpun" (H.R. Muslim).



Stateman Umar bin Khattab r.a. "Inilah bid'ah terbaik" masuk kategori bid'ah yang terpuji. Umar melihat bahwa sholat tarawih di masjid merupakan bid'ah yang baik, karena Rasulullah s.a.w. tidak pernah melakukannya, tapi Rasulullah s.a.w. melakukan sholat berjamaah di malam hari Ramadhan beberapa hari lalu meninggalkannya dan tidak melakukannya secara kontinyu, apalagi memerintahkan umat islam untuk berjamaah di masjid seperti sekarang ini. Demikian juga pada zaman Abu Bakar r.a. sholat Tarawih belum dilaksanakan secara berjamaah. Umar r.a. lah yang memulai menganjurkan umat Islam sholat tarawih berjamaah di masjid.

Para ulama melihat bahwa melestarikan tindakan Umar tesebut, termasuk sunnah karena Rasulullah s.a.w. pernah bersabda "Hendaknya kalian mengikuti sunnahku dan sunnah Khulafaurrashiidn setelahku" (H.R. Ibnu Majah dll.) Rasulullah s.a.w. juga pernah bersabda: "Ikutilah dua orang setelahku, yaitu ABu Bakar dan Umar". (H.R. Tirmidzi dll).

Dengan pengertian seperti itu, maka menafsirkan hadist Rasulullah s.a.w. "كل محدثة بدعة" yang artinya "setiap baru diciptakan dalam agama adalah bid'ah" harus dengan ketentuan bahwa hal baru tersebut memang bertentangan dengan aturan dasar syariat dan tidak sesuai dengan ajaran hadist.

Mengkaji masalah bid'ah memerlukan pendefinisian yang berkembang dan muncul di seputar penggunaan kata bid'ah tersebut. Perbedaan definisi bisa berpengaruh pada perbedaan hukum yang diterapkan. Tanpa mendefinisikan bid'ah secara benar maka kita hanya akan terjerumus pada perbedaan hukum, perbedaan pendapat dan bahkan pertikaian. Demikian juga mendefinisikan bid'ah yang sesat dan masuk neraka, tidaklah mudah.

Dari beberapa literatur Islam yang ada, dapat disimpulkan sebagai berikut:

Para ulama dalam mendefinisikan bid'ah, terdapat dua pendekatan yaitu kelompok pertama menggunakan pendekatan etimologis (bahasa) dan kelompok kedua menggunakan pendekatan terminologis (istilah).

Golongan pertama mencoba mendefinisikan bid'ah dengan mengambil akar derivatif kata bid'ah yang artinya penciptaan atau inovasi yang sebelumnya belum pernah ada. Maka semua penciptaan dan inovasi dalam agama yang tidak pernah ada pada zaman Rasulullah s.a.w. disebut bid'ah, tanpa membedakan antara yang baik dan buruk dan tanpa membedakan antara ibadah dan lainnya. Argumentasi untuk mengatakan demikian karena banyak sekali ditemukan penggunakan kata bid'ah untuk baik dan kadang kala juga digunakan untuk hal tercela.

Imam Syafi'i r.a. berkata: "Inovasi dalam agama ada dua. Pertama yang bertentangan dengan kitab, hadist dan ijma', inilah yang sesat. Kedua inovasi dalam agama yang baik, inilah yang tidak tercela."

Ulama yang menganut metode pendefinisan bid'ah dengan pendekatan etimologis antara lain Izzuddin bin Abdussalam, beliau membuat kategori bid'ah ada yang wajib seperti melakukan inovasi pada ilmu-ilmu bahasa Arab dan metode pengajarannya, kemudian ada yang sunnah seperti mendirikan madrasah-madrasah Islam, ada yang diharamkan seperti merubah lafadz al-Quran sehingga keluar dari bahasa Arab, ada yang makruh seperti mewarna-warni masjid dan ada yang halal seperti merekayasa makanan.

Golongan kedua mendefinisikan bid'ah adalah semua kegiatan baru di dalam agama, yang diyakini itu bagian dari agama padahal sama sekali bukan dari agama. Atau semua kegiatan agama yang diciptakan berdampingan dengan ajaran agama, dan disertai keyakinan bahwa melaksakan kegiatan tersebut merupakan bagian dari agama. Kegiatan tersebut emncakup bidang agama dan lainnya. Sebagian ulama dari golongan ini mengatakan bahwa bid'ah hanya berlaku di bidang ibadah. Dengan definisi seperti ini, semua bid'ah dalam agama dianggap sesat dan tidak perlu lagi dikategorikan dengan wajib, sunnah, makruh dan mubah. Golongan ini mengimplementasikan hadist "كل بدعة ضلالة" yang artinya "setiap bid'ah adalah sesat", terhadap semua bid'ah yang ada sesuai defisi tersebut. Demikian juga statemen imam Malik: "Barang siapa melakukan inovasi dalam agama Islam dengan sebuah amalan baru dan menganggapnya itu baik, maka sesungguhnya ia telah menuduh Muhammad s.a.w. menyembunyikan risalah, karena Allah s.w.t. telah menegaskan dalam surah al-Maidah:3 yang artinya " Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni'mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu", adalah dalam konteks definisi bid'ah di atas. Adapun pernyataan Umar r.a. dalam masalah sholat Tarawih bahwa "itu sebaik-baik bid'ah" adalah bid'ah dalam arti bahasa (etimologis).

Lepas dari kajian bid'ah di atas, sesungguhnya tema bid'ah merupakan tema yang cukup rumit dan panjang dalam sejarah pemikiran Islam. Pelabelan ahli bid'ah terhadap kelompok Islam tertentu mulai marak dan muncul, pada saat munculnya polemik dan konflik pemikiran dalam dunia Islam. Merespon polemik pemikiran Islam tersebut, Abu Hasan Al-Asy'ari (meninggal tahun 304 H) menulis buku "Alluma' fi al-radd 'ala Ahlil Zaighi wal Bida'" (Catatan Singkat untuk menentang para pengikut aliran sesat dan bid'ah). Setelah itu muncullah kajian-kajian yang makin marak dan gencar dalam mengulas masalah bid'ah.

Imam Ghozali dalam Ihya' Ulumuddin (1/248) menegaskan:"Betapa banyak inovasi dalam agama yang baik, sebagaimana dikatakan oleh banyak orang, seperti sholat Tarawih berjamaah, itu termasuk inovasi agama yang dilakukan oleh Umar r.a.. Adapun bid'ah yang sesat adalah bid'ah yang bertentangan dengan sunnah atau yang mengantarkan kepada merubah ajaran agama. Bid'ah yang tercela adalah yang terjadi pada ajaran agama, adapun urusan dunia dan kehidupan maka manusia lebih tahu urusannya, meskipun diakui betapa sulitnya membedakan antara urusan agama dan urusan dunia, karena Islam adalah sistem yang komprehensif dan menyeluruh. Ini yang menyebabkan sebagian ulama mengatakan bahwa bid'ah itu hanya terjadi dalam masalah ibadah, dan sebagian ulama yang lain mengatakan bid'ah terjadi di semua sendi kehidupan.

Akhirnya juga bisa disimpulkan bahwa bid'ah terjad dalam masalah aqidah, ibadah, mu'amalah (perniagaan) dan bahkan akhlaq. Yang perlu digaris bawahi adalah bahwa semua tingkah laku dan pekerjaan Rasulullah s.a.w. adalah suri tauladan bagi umatnya. Apakah semua pekerjaan Rasulullah s.a.w. dan tingkah lakunya wajib diikuti 100 persen, ataukah sebagian itu sunnah untuk diikuti dan sebagian bolah tidak diikuti? Apakah meninggalkan sebagian pekerjaan yang pernah dilakukan Rasulullah s.a.w. (yang bukan termasuk ibadah) dosa atau tidak? Contohnya seperti adzan dua kali waktu sholat Jum'at, menambah tangga mimbar sebanyak tiga tingkat, melakukan sholat dua rakaat sebelum Jum'at, membaca al-Quran dengan suara keras atau memutas kaset Qur'an sebelum sholat Jum'at, muadzin membaca sholawat dengan suara keras setelah adzan, bersalaman setelah sholat, membaca "sayyidina" pada saat tahiyat, mencukur jenggot. Sebagian ulama menganggap itu semua bid'ah karena tidak pernah dilakukan pada zaman Rasulullah dan sebagian lain menganggap itu merupakan inovasi beragama yang diperbolehkan dan baik, dan tidak betentangan dengan ketentuan umum agama Islam. Demikian juga masalah peringatan maulid nabi dan peringatan Islam lainnya, seperti Nuzulul Qur'an, Isra' Mi'raj, Tahun Baru Hijriyah, sebagian ulama melihat itu bid'ah dan sebagian lainnya menganggap itu bukan bid'ah sejauh diisi dengan kegiatan-kegiatan agama yang baik. Perbedaan para ulama di seputar masalah tersebut terkembali pada perbedaan mereka dalam mengartikan bid'ah itu sendiri, seperti dijelaskan di atas.

Yang perlu kita garis bawahi lagi, bahwa ajaran agama kita dalam merubah kemungkaran yang disepakati bahwa itu kemungkaran adalah dengan cara yang ramah dan nasehat yang baik. Tentu merubah kemungkaran yang masih dipertentangkan kemungkarannya juga harus lebih hati-hati dan bijaksana. Permasalahan yang masih menjadi khilafiyah (terjadi perbedaan pendapat) di antara para ulama, tidak seharusnya disikapi dengan bermusuhan dan percekcokan, apalagi saling menyalahkan dan menganggap sesat. Mereka yang menganggap dirinya paling benar dan menganggap akidahnya yang paling selamat, dan lainnya adalah sesat dan rusak, hendaklah ia berhati-hati karena jangan-jangan dirinya telah terancam kerusakan dan telah dihinggapi oleh teologi permusuhan.

Wallahu a'lam bissowab


Muhammad Niam

Bahan Bacaan:

Fatawa Azhariyah, Fatwa Syah Atiyah Muhammad Saqr, tahun 1997.

Sabtu, September 30, 2006

Perkara Sebelum Tidur

Perkara Sebelum Tidur ( Tafsir Haqqi )

Rasulullah berpesan kepada Aisyah ra : "Ya Aisyah jangan engkau tidur
sebelum melakukan empat perkara, yaitu :
1. Sebelum khatam Al Qur'an,
2. Sebelum membuat para nabi memberimu syafaat di hari akhir,
3. Sebelum para muslim meridloi kamu,
4. Sebelum kaulaksanakan haji dan umroh....

"Bertanya Aisyah :
"Ya Rasulullah.... Bagaimana aku dapat melaksanakan empat perkara
seketika?"
Rasul tersenyum dan bersabda : "Jika engkau tidur bacalah : Al Ikhlas
tigakali seakan-akan kau mengkhatamkan Al Qur'an.

Bismillaahirrohmaanirrohiim,
Qulhualloohu ahad' Alloohushshomad' lam yalid walam yuulad' walam yakul
lahuu kufuwan ahad' ( 3 x )

Membacalah sholawat untukKu dan para nabi sebelum aku, maka kami semua
akan memberi syafaat di hari kiamat.
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Alloohumma shollii 'alaa syaidinaa
Muhammad wa'alaa aalii syaidinaa Muhammad ( 3 x )

Beristighfarlah untuk para muslimin maka mereka akan meredloi kamu.
Astaghfirulloohal adziim aladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum
wa atuubu ilaih ( 3 x )

Dan,perbanyaklah bertasbih, bertahmid, bertahlil, bertakbir maka
seakan-akan kamu telah melaksanakan ibadah haji dan umroh"
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Subhanalloohi Walhamdulillaahi walaailaaha
illalloohu alloohu akbar(3 x )

Sabtu, September 23, 2006

Ramadhan dan anak kita

Bulan Ramadhan bulan yang penuh rahmah dan berkah. Bulan yang penuh dengan pengampunan dan pembebasan dari api neraka. Buat kita orang tua, yang telah berpuluh kali menjalani puasa tentu sudah tahu apa tujuan, makna dan faedah puasa, tapi bagaimana dengan anak-anak kita ?

Apa yang terjadi akhir-akhir ini di negara kita tentunya mendorong kita untuk semakin memperhatikan pendidikan anak-anak kita agar mereka bisa menjadi anak-anak yang sholeh dan solihah . Anak-anak yang ketika dewasa nanti bisa menjadi muslim yang baik, anak yang taqwa dan selalu mendahulukan Allah, ketika kita harus pergi menghadap Allah, dia bisa menyembahyangkan dan selalu mendoakan kita pula, ketika kita menjadi penghuni alam barzah.

Untuk itu marilah kita manfaatkan semaksimal mungkin kesempatan emas dengan datangnya Ramadhan yang mulia ini untuk memberikan latihan-latihan ruhiyah bagi anak-anak kita, dengan mempersiapkan dan melatih mereka menjalankan ibadah puasa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Kapan anak sudah bisa kita latih berpuasa?

Untuk menjawab pertanyaan ini marilah kita simak sebuah hadits ketika seseorang bertanya kepada Rosulullah tentang:

"Kapan seorang anak dilatih untuk shalat?"

Rosulullah menjawab:

"Jika ia sudah dapat membedakan tangan kanan dan tangan kirinya."

Kalau kita memperhatikan hadits di atas, menurut bapak ibu usia berapa anak kita bisa membedakan tangan kanan dan tangan kirinya? Tentu sekitar 2 sampai 3 tahun bukan?

Pada hadits yang lain Rosulullah saw bersabda:

"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat pada usia 7 tahun dan pukullah ia pada usia 10 tahun (jika meninggalkannya)"
(HR Abu Daud dan Tirmidzi dari Sabrah bin Ma'bad Al-Juhani ra).

Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul Aulad fil Islam mengatakan bahwa perintah mengajar shalat ini dapat disamakan untuk ibadah lainnya seperti shoum dan haji bila telah mampu.

Mengikuti kedua hadits dan pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa seperti halnya shalat maka puasapun sudah dapat diperkenalkan pada anak sejak mereka berusia dua atau tiga tahun, yaitu ketika mereka sudah tahu membedakan tangan kanan dan tangan kirinya. Kalau memang sudah demikian kata Rosulullah tentu tidak ada alasan buat kita membantahnya.

Bagaimana dasar ilmiyah dan psikologisnya melatih anak anak sejak dini?

1. Hasil temuan tentang otak yang dipublikasikan bulan Oktober tahun 1997 di Amerika menunjukkan bahwa pada saat lahir Alllah itu membekali manusia dengan 1 milyar sel-sel otak yang belum terhubungkan satu dengan yang lainnya. Sel-sel ini akan saling berhubungan bila anak mendapat perlakuan yang penuh kasih sayang, perhatian, belaian bahkan bau keringat orang tuanya. Hubungan sel-sel tersebut mencapai trilliun begitu anak berusia 3 tahun.

Dari usia 3 sampai 11 tahun terjadi apa yang disebut proses restrukturisasi atau pembentukan kembali sambungan-sambungan tersebut. Hal-hal yang tidak ulang-ulang akan menjadi lapuk dan gugur. Bila temuan ini kita hubungkan dengan hadits di atas, maha benar Rosulullah bahwa kita perlu memperkenalkan berbagai hal kepada anak kita termasuk di dalamnya masalah beribadah sedini mungkin dan mengulang-ulangnya selama 7 tahun, sehingga pada usia 10 tahun anak kita bukan saja sudah mampu melakukannya dengan baik tapi juga insya Allah telah memahami makna pentingnya ibadah tersebut sehingga ia rela menerima sanksi bila ia tidak menunaikan ibadah tersebut dengan baik.

2. Kita mengetahui bahwa anak lahir dalam keadaan fitrah, sehingga mudah dibentuk sesuai dengan apa yang diinginkan orang tuanya.

3. Pada usia muda, anak menerima nilai dan kebiasan yang kita tanamkan dengan mempercayainya tanpa argumen . Usia 0-3 tahun ego anak belum begitu berkembang sehingga dia tidak seperti anak yang lebih besar yang egonya sudah mengalami perkembangan lebih baik, sehingga gampang protes.

4. Masa anak-anak adalah masa yang sangat menentukan bagi pembentukan kepribadiannya kelak. Hal-hal yang baik maupun buruk yang terjadi dimasa balita mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupannya kelak.

5. Memanfaatkan daya ingat anak yang kuat semasa kecil seperti pepatah Arab : Belajar diwaktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa bagai mengukir di atas air.

6. Sebelum usia 5 tahun tokoh identifikasi anak adalah orang tua. Bila dia bertambah besar dan lingkungan pergaulannya sudah melebar dari hanya rumah maka anak juga mulai mengidentifikasi orang-orang lain di sekitarnya.

7. Mendidik anak tidak sama dengan mengajar. Mendidik anak adalah membantu anak mencapai kedewasaan baik dari segi akal, ruhiyah dan fisik.Jadi apa yang kita lakukan adalah membantu anak untuk kenal dan tahu sesuatu, kemudian dia mau dan bisa kemudian menjadi biasa dan terampil mengamalkannya. Hal ini bukan saja membutuhkan waktu yang lama tetapi juga kemauan yang kuat, kasabaran, keuletan dan semakin awal memulainya semakin baik.

Bagaimana kiatnya? Kiat utamanya adalah seperti apa yang tergambar dari riwayat bawah ini:

Imam Bukhari dan Muslim meriwyatkandari Ar-Rubaiyyi binti Muawwidz, berkata :

Rosulullah saw mengutus seseorang pada pagi hari Asyura ke perkampungan orang-orang Anshor, katanya:

"Siapa yang pagi ini berpuasa maka hendaklah ia berpuasa dan menyempurnakan puasanya.Maka kamipunmenyempurnakan puasa pada hari itu dan kami mengajak anak-anak kami berpuasa.Mereka kami ajak ke masjid,lalu kami beri mereka mainan dari benang sutera.Jika mereka menangis minta makan kami berikan mainan itu,sampai datang waktu berbuka."

Hadits di atas mengajarkan kepada kita metode yang tepat dalam melatih anak beribadah yaitu melalui 'bermain'.

Bukankah bermain itu dunia anak-anak? Dan sudah pasti mereka menyukainya.

Bagi kita orang tua,walaupun kelihatannya sepele hal ini tidaklah mudah. Bagaimana menyampaikan apa yang kita tahu tentang puasa itu dengan cara yang menyenangkan kalau bisa melalui bermain. Ini melalui persiapan dan ketekunan. Apa saja yang perlu dilakukan?

1.PERSIAPAN

a. Persiapan Ruhiyah dan Akal

Anak yang akan dilatih perlu dipersiapakan dulu mental/ruhiyahnya dan akalnya.Semua keharusan dan larangan dalam berpuasa dijelaskan dan disajikan dalam bentuk cerita, demikian juga faedah dan ganjaran yang akan diperoleh. Dalam menyampaikan pesan-pesan tersebut gunakan kalimat yang positif, ringkas dan jelas serta menggunakan contoh yang kongkret. Misalnya,

"Kalau kita puasa, kita makan paginya lebih cepat, makan siangnya ditahan dan makan malamnya pas waktu maghrib tiba."

Jangan dikatakan bahwa kalau puasa itu kita tidak makan sepanjang hari, dari pagi sampai sore.

Begitu juga saat menjelaskan manfaat puasa bagi kesehatan, yaitu dengan mengumpamakan perut kita sebagai mobil yang jalan terus tanpa pernah diservis. Tentu mobil itu akan rusak. Nah sekarang perut kita perlu istirahat waktu siang saja, supaya tidak mudah rusak. Kan perut kerjanya juga seperti mesin mobil dstnya.

Pahala Ramadhan juga diceritakan dengan mengambil kisah-kisah nabi dan apa yang dialami Rosulullah. Cerita ini bisa didapatkan di toko-toko buku. Dalam persiapan mental ini agar anak dibawa berkunjung ke rumah kakek nenek atau famili, teman tetangga untuk saling bermaafan sebelum menjalankan puasa.

Ajarkan niat berpuasa. Kita harus menyampaikan yang sebenarnya, bahwa berpuasa itu dimulai sejak matahari terbit sampai matahari tenggelam. Bukan kalau umurnya sekian bisa sepertiga hari kalau sedikit lebih besar bisa setengah hari. Tetapi kalau anak tidak kuat mereka bisa berbuka.

b. Persiapan Fisik

Pastikan anak dalam kondisi kesehatan yang prima sebelum Ramadhan mulai. Jika perlu lakukan pemeriksaan kesehatan. Libatkan anak baik untuk membersihkan rumah maupun menghiasnya. Hiasan yang dibuat sebaiknya ditentukan oleh anak sendiri. Latih anak dengan lagu-lagu yang gembira atau nasyid mengenai Ramadhan.


2. PELAKSANAAN

- Jadikan rumah bernuansa shoum dengan tidak meletakkan makanan di tempat yang terbuka.

- Tidak ada yang makan di depan anak yang berpuasa, termasuk menyuapi adik kecil di depan mereka.

- Berusaha menjauhkan anak dari teman-temannya yang tidak berpuasa.

- Memberitahukan guru bahwa anak berpuasa, sehingga di sekolahpun anak mendapat dorongan.

- Bila anak merengek lapar, besarkan hatinya. Buatlah mainan seperti yang disebut dalam hadits tadi, bacakan cerita atau mengerjakan pekerjakan pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi.

- Usahakan agar siang hari anak tidur siang dahului dengan membaca cerita atau bermain ditempat tidur.

- Siapkan menu berbuka dan sahur yang sesuai dengan kesukaannya.

- Patokannya: cukup gizi, halal dan baik, aman bagi kesehatan, tidak terlalu dingin, panas, pedas atau asam.

- Libatkan anak untuk menyiapkan bukaan. Siapkan makanan yang manis-manis ( 3 butir korma = 2.000 kalori).

- Buatlah jadwal imsakiyah yang menarik dengan gambar warna-warni. Gambar ini kalau bisa berfungsi untuk menghitung berapa hari anak sudah berpuasa.

- Siapkan hadiah setiap hari untuk anak, walaupun itu bentuknya pujian, dekapan dan ciuman, makanan buka puasa, membacakan buku cerita, main congklak bersama, stiker kecil atau hal-hal lain sesuai dengan keadaan dan kreatifitas orang tua.

- Hindari suasana membangunkan yang tergesa-gesa dan tegang. Siapkan dulu makanan dan minuman yang disukai dan bangunkan anak dengan menyebutkan nama makanan tersebut. Untuk anak yang lebih besar tanyakan bagaimana cara yang dia inginkan untuk dibangunkan sahur. Dan ikuti kesepakatan tersebut.

- Variasikan makan waktu sahur, bisa roti, kentang atau mie. Perhatikan minum anak, karena mereka tidak boleh kekurangan cairan. Minuman tidak harus air, kalau ada rezeki bisa susu atau jus buah. Selama berlatih tetaplah peka akan kondisi anak, jangan sampai? anak terlalu lemah atau mengalami dehidrasi.

Kaidah melatih anak untuk shoum.

Dalam menjalankan pelatihan ini ada beberapa hal yang sangat perlu kita perhatikan:

1. Kegiatan ini harus dipahami sebagai kegiatan pelatihan, pengkondisian dan penyiapan anak agar akrab denagn aktifitas ibadah bukan hal yang final.

Ini adalah proses pendidikan jadi bukan hasil yang kita harapkan. Oleh karena itu kebijaksanaan yang diterapkan harus tetap fleksibel bergantung pada keadaan anak, umur, fisik dan mentalnya.


2. Anak-anak masih dalam proses tumbuh kembang, supaya diperhatikan agar proses pelatihan shoum ini tidak mengabaikan kenyataan ini. Artinya anak balita yang shoum harus diperhatikan kebutuhan gizi dan tidurnya selama pelatihan berlangsung. Karena jika tidak, pelatihan ini akan berubah menjadi penganiayaan anak.


3. Pendidik harus istiqomah niat dan tekadnya karenba Allah azza wa jalla bukan supaya tidak malu jika ditanya teman atau untuk meningkatkan status sosial di masyarakat. Ingatlah pahala yang dijanjikan karena pada hakekatnya keberhasilan pelatihan ini bukan melulu prestasi anak namun lebih menunjukkan pada prestasi orang tua karena merekalah yang banyak berperan baik sebagai promotor maupun sebagai supervisor.


4. Ada banyak dampak psikologis yang harus dimengerti orang tua:

a. Anak biasanya akan menjadi sedikit rewel karena puasa menimbulkan ketidakseimbangan fisik dan mental biasanya sekitar jam 10.00 pagi, selepas dzuhur, ketika ashar dan menjelang berbuka. Perhatikanlah jam-jam rewel anak dan siapkan diri.

b. Puasa melatih anak untuk bisa mengendalikan dorongan dalam dirinya sehingga bisa menahan pemuasan segera (melatih kecerdasan emosi)

c. Puasa menumbuhkan kemampuan anak untuk merasakan kesulitan orang lain dan memupuk rasa santun pada orang-orang yang kurang beruntung.

d. Membantu anak memiliki akhlaq mulia terutama jujur. Allah swt melihat dan tahu apakah anak puas atau tidak.

e. Meningkatkan penghayatan dan pengamalan agama kareana suasana dan semua orang Islam di seluruh dunia melakukannya.

f. Pelatihan puasa membuat anak menjadi lebih dekat dan akrab dengan orang tuanya.


5. Saat pelatihan shaum sebaiknya orang tua mengurangi kegiatannya dan jika bekerja di kantor usahakan segera pulang bila jam kantor telah selesai.

Wallahu'alam.

Catatan:
Sumber tulisan adalah Al Hikmah (Tim Buah Hati)

Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1427 H


Jadwal ini bisa berdasarkan kota-kota besar di indonesia tinggal klik aja link ini :

www.pkpu.or.id/imsyak

Fadilah Sholat Tarawih

Ya, masih dalam suasana Ramadhan, banyak dari kita sudah pasti pernah membaca, mempelajari, mendengarkan apa yang akan di uraikan pada tulisan kali ini. Mungkin disaat masih kita masih ‘belajar mengaji’ dikala kecil-keil lagi … tapi masihkah amalan-amalan tersebut ini kita kerjakan saat ini?

Wallahualam

Sayyidina Ali bin Abi Thalib r.a. meriwayatkan sebuah hadist Rasulullah saw sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi saw
tentang kelebihan sholat sunat tarawih pada bulan Ramadhan.

Malam ke-1:
Diampuni dosa-dosa orang yang beriman sebagaimana baru dilahirkan.

Malam ke-2:
Diampunkan dosa orang-orang yang beriman yang mengerjakan sholat Tarawih, serta dosa-dosa kedua orang tuanya.

Malam ke-3:
Para malaikat di bawah ‘Arasy menyeru kepada manusia yang mengerjakan sholat tarawih itu agar meneruskan sholatnya pada malam-malam yang lain, semoga Allah mengampunkan dosa-dosa mereka.

Malam ke-4:
Memperoleh pahala sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Qur’an.

Malam ke-5:
Allah SWT akan mengaruniakan pahala seumpama pahala orang-orang yang mengerjakan sembahyang di Masjidil Haram, Masjidil Madinah dan Masjidil Aqsa.

Malam ke-6:
Allah SWT akan mengaruniakan kepadanya pahala seumpama pahala para malaikat yang bertawaf di Baitul Makmur serta setiap batu dan tanah berdoa untuk keampunan orang yang mengerjakan sholat tarawih pada malam ini.

Malam ke-7:
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa a.s. serta menolong Nabi itu untuk menentang musuhnya Fir’aun dan Hamman.

Malam ke-8:
Allah SWT mengaruniakan pahala sebagaimana pahala yang dikaruniakan kepada Nabi Ibrahim a.s.



Malam ke-9:
Allah SWT akan mengaruniakan pahala dan dinaikan mutu ibadah hamba-Nya seperti Nabi Muhammad saw.

Malam ke-10:
Allah SWT mengaruniakan kebaikan di dunia dan di akhirat.

Malam ke-11:
Ia meninggal dunia dalam keadaan bersih dari dosa seperti baru dilahirkan.

Malam ke-12:
Ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dengan muka yang bercahaya.

Malam ke-13:
Ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan aman sentosa dari tiap-tiap kejahatan dan keburukan.

Malam ke-14:
Para malaikat akan datang menyaksikan mereka bersholat Tarawih serta Allah SWT tidak akan menyesatkan mereka.

Malam ke-15:
Semua malaikat yang memikul ‘Arasy, Kursi akan bershalawat dan mendoakan supaya Allah SWT mengampuni kita.

Malam ke-16:
Allah SWT menuliskan baginya terlepas dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga.

Malam ke-17:
Allah SWT menuliskan baginya pahala pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.

Malam ke-18:
Malaikat akan menyeru “Wahai hamba Allah sesungguhnya Allah telah ridha kepada engkau dan ibu bapak engkau (baik yang masih hidup atau yang sudah wafat)”.

Malam ke-19:
Allah akan meninggikan derajatnya di dalam syurga Firdaus.

Malam ke-20:
Allah SWT mengaruniakan kepadanya pahala semua orang yang mati syahid dan orang-orang sholeh.

Malam ke-21:
Allah SWT akan membina untuknya sebuah mahligai di dalam syurga yang dibuat dari Nur.

Malam 22 :
di hari kiamat kelak akan terhindar dari segala rasa duka dan sesak hati.

Malam 23 :
ALLOH SWT akan membangunkan sebuah kota untuknya di surga

Malam 24:
dua puluh empat doanya akan dikabulkan.

malam 25:
ALLOH SWT akan membebaskannya dari adzab kubur.

Malam 26:
diberinya pahala enam puluh tahun.

Malam 27:
ia akan melewati shirat al mustaqim secepat kilat.

Malam 28:
dia akan mendapat seribu tingkat surga.

Malam 29:
ALLOH SWT akan memberinya pahala seribu kali perjalanan haji yg makbul.

Malam 30:
ALLOH SWT berfirman padanya,”Hai hamba-Ku, makanlah buah-buahan surga, mandilah dengan air salsabil dan minumlah dari air kautsar, Aku Tuhanmu dan engkau hambaKu”

Kemuliaan anak dan Ibadah Ramadhan

Persepsi seorang ibu tentang anak dan Ramadhan akan mempengaruhi dan menentukan perilakunya dalam pendidikan anak sepanjang bulan Ramadhan sehingga ia bisa mengoptimalkan keikhlasan dan kesabarannya dalam berkorban untuk keberhasilan pendidikan anak dan kesuksesan ibadah Ramadhan.

Anak dalam pandangan Islam merupakan:

1. Amanah
Anak adalah amanah Allah kepada kedua orang tua sehingga mereka harus bisa menjaga kesucian fitrahnya. Maka tanggung jawab orang tua dalam hal tersebut akan dipertanyakan oleh Allah dihari kiamat, sesuai dengan sabda Rasulullah saw:

"Setiap kamu adalah pengasuh dan setiap kamu harus bertanggung jawab terhadap asuhanmu."

2. Rizki
Islam memandang anak sebagai rizki bukan sebagai beban yang menyusahkan sehingga Rasulullah mengajarkan kepada kita agar ketika berhubungan denagn suami hendaknya membaca doa:

"Ya Allah jauhkanlah kami dari pengaruh syetan dan jauhkanlah syetan dari rizki yang Engkau berikan kepada Kami."

3. Rahmat dan Berkah
Ketika Allah menganugerahkan seorang anak kepada Nabi Ibrahim maka Allah menjelaskan bahwa anak itu adalah Rahmat dan berkah, sesuai denagn firman-Nya yang artinya:

"Para malaikat itu berkata: "Apakah kamu merasa heran tentang ketetapan Allah (itu adalah) Rahmat Allah dan keberkahan-Nya kepada kamu Hai Ahlul bait. Sesungguhnya Alah Maha Terpuji lagi Maha Pemurah."

4. Aset Masa Depan yang Nilainya Sangat Tinggi
Anak dapat diarahkan oleh orang tua untuk memiliki potensi yang besar yang bermanfaat untuk dirinya (QS: 40: 77-78), dapat membahagiakan orang tua (QS. 40: 7-8) dan bermanfaat untuk masyarakatnya baik yang sezaman maupun generasi berikutnya.

5. Generasi harapan.
Kesholehan anak merupakan harapan orang tua dan umat Islam sehingga ia bisa menambah eksistensi (Izzah) orang tua, keluarga dan umat Islam maka wajarlah kalau Nabi Ibrahim selalu berdoa :

"Ya Rabb anugerahkan kepadaku (seorang anak ) yang tergolong orang-orang yang sholeh." (QS. 37:100)


Sedangkan keistimewaan Ramadhan disebutkan di daklam Al-Qur'an dan hadits sebagai berikut :

1. Bulan diturunkannya Al-Qur'an (QS. 2:85)

2. Bulan pembinaan ketaqwaan (QS. 2:183)

3. Bulan turunnya rahmat

4. Bulan ampunan

5. Bulan pembebasan dari neraka

6. Bulan terikatnya syetan

7. Bulan terbukanya pintu syurga dan tertutupnya pintu neraka

8. Bulan berlipat gandanya kebaikan dan pahala

9. Bulan kesabaran dan santunan

10. Bulan bertambahnay rizki dan terkabulnya doa

11. Bulan terdapatnya Lailatul Qodar

Maka sudah seharusnya setiap orang tua dapat mengoptimalkan seluruh potensinya untuk kesuksesan pendidikan anak dan keberhasilan ibadah Ramadhan. Semoga Allah memberikan keberkahan kepada kita dari semenjak bulan Rajab dan Sya'ban dan menyampaikan kita pada bulan Ramadhan.


Dampak Kecerdasan Emosi Anak Pada Keberhasilan Ibadah Ramadhan

Kecerdasan emosi bukan merupakan suatu teori yang baru ditemukan oleh Daniel Goleman sebab Al-Qur'an dan sunnah Rasul sudah banyak memaparkan tentang keharusan adanya kecerdasan emosi bagi setiap orang beriman seperti firman Allah :

"Tolaklah kejahatan itu dengan cara yang lebih baik maka jika diantaramu dan antara dia ada permusuhan (jadilah) seo lah-olah ia teaman yang setia."
(QS. 41:34)

Rasulullah bersabda:

"Orang yang jenius adalah orang yang mampu mengekang nafsunya dan melakukan aktifitas yang berkaitan dengan masa setelah kematian. Sedangkan orang yang bodoh selalu mengikuti hawa nafsunya tetapi berangan-angan mendapatkan (rahmat) Allah."
(HR.Tirmizdi)

Anak yang memiliki kecerdasan emosi yang baik lebih mampu mengatasi masalah lebih tenang, lebih tabah, lebih mampu berkonsentrasi, dapat berfikir dewasa, dapat berfikir cemerlang, tidak terkena stress, tidak usil, tidak emosional dan lebih berani melakukan ha-hal yang baru.

Apabila orang tua dapat mengarahkan kecerdasan emosi anak maka seluruh keluarga muslimah memiliki peluang yang besar untuk dapat beibadah sepanjang Ramadhan.

Catatan:
Sumber Tulisan ini: Al Hikmah (Ustadzah Aan Rohana M.Ag)

Selasa, September 05, 2006

Kejutan dari seorang anak .......

Cerita ini dari berasal dari milis air putih, yg dicopy oleh samudera cinta .
semoga cerita ini dapat menuntunku menjadi orang tua yg bijaksana......

Suatu pagi, atas seijin kepala sekolah, Dika meninggalkan sekolah untuk menjalani test IQ. Tanpa persiapan apapun, Dika menyelesaikan soal demi soal dalam hitungan menit. Beberapa saat kemudian, Psikolog yang tampil bersahaja namun penuh keramahan itu segera memberitahukan hasil testnya. Angka kecerdasan rata-rata anak saya mencapai 147 (Sangat Cerdas). Ada satu kejanggalan, yaitu skor untuk kemampuan verbalnya tidak lebih dari 115 (Rata-Rata Cerdas). Perbedaan yang mencolok inilah yang perlu didalami. Psikolog itu dengan santun menyarankan saya untuk mengantar Dika kembali seminggu lagi untuk menjalani test kepribadian.

Suatu sore, saya menyempatkan diri mengantar Dika kembali mengikuti serangkaian test kepribadian. Melalui interview dan test tertulis yang dilakukan, setidaknya Psikolog itu telah menarik benang merah yang menurutnya menjadi faktor penghambat kemampuan verbal Dika. Jawaban yang jujur dari hati Dika yang paling dalam itu membuat saya berkaca diri, melihat wajah seorang orangtua yang masih jauh dari ideal.
Ketika Psikolog itu menuliskan pertanyaan "Aku ingin ibuku :...." Dika menjawab "membiarkan aku bermain sesuka hatiku, sebentar saja". Dengan beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa selama ini saya kurang memberi kesempatan kepada Dika bermain bebas.Waktu itu saya berpikir bahwa banyak ragam permainan-permainan edukatif sehingga saya merasa perlu menjawalkan kapan waktunya menggambar, kapan bermain puzzle, kapan bermain basket, kapan membaca buku cerita, kapan main game di komputer dan sebagainya. Tetapi ternyata permintaan Dika sederhana: diberi kebebasan bermain sesuka hatinya, menikmati masa kanak-kanaknya.

Ketika Psikolog menyodorkan kertas bertuliskan "Aku ingin Ayahku ..." Dika menjawab dengan kalimat yang berantakan namun kira-kira artinya, "Aku ingin ayahku melakukan apa saja seperti dia menuntutku melakukan sesuatu".Melalui beberapa pertanyaan pendalaman, terungkap bahwa Dika tidak mau diajari atau disuruh, apalagi diperintah untuk melakukan ini dan itu. Ia hanya ingin melihat ayahnya melakukan apa saja setiap hari, seperti apa yang diperintahkan kepada Dika. Dika ingin ayahnya bangun pagi-pagi kemudian membereskan tempat tidurnya sendiri, makan dan minum tanpa harus dilayani orang lain, menonton TV secukupnya, merapikan sendiri koran yang habis dibacanya dan tidur tepat waktu.

Ketika Psikolog mengajukan pertanyaan "Aku ingin ibuku tidak ..." Maka Dika menjawab, "Menganggapku seperti dirinya". Dalam banyak hal saya merasa bahwa pengalaman hidup saya yang suka bekerja keras, disiplin, hemat, gigih untuk mencapai sesuatu yang saya inginkan itu merupakan sikap yang paling baik dan bijaksana. Hampir-hampir saya ingin menjadikan Dika persis seperti diri saya. Saya dan banyak orang tua lainnya seringkali ingin menjadikan anak sebagai foto copy diri kita atau bahkan beranggapan bahwa anak adalah orang dewasa dalam bentuk sachet kecil.

Ketika Psikolog memberikan pertanyaan "Aku ingin ayahku tidak..." Dika menjawab, "Tidak mempersalahkan aku di depan orang lain. Tidak mengatakan bahwa kesalahan-kesalahan kecil yang aku buat adalah dosa". Tanpa disadari, orang tua sering menuntut anak untuk selalu bersikap dan bertindak benar, hingga hampir-hampir tak memberi tempat kepadanya untuk berbuat kesalahan. Saya menjadi sadar bahwa ada kalanya anak-anak perlu diberi kesempatan untuk berbuat salah, kemudian iapun bisa belajar dari kesalahannya. Konsekuensi dari sikap dan tindakannya yang salah bisa menjadi pelajaran berharga supaya di waktu-waktu mendatang tidak membuat kesalahan yang serupa.

Ketika Psikolog itu menuliskan "Aku ingin ibuku berbicara tentang..." Dika menjawab, "Berbicara tentang hal-hal yang penting saja". Saya cukup kaget karena waktu itu saya justru menggunakan kesempatan yang sangat sempit, sekembalinya dari kantor untuk membahas hal-hal yang menurut saya penting, seperti menanyakan pelajaran dan PR yang diberikan gurunya. Ternyata hal-hal yang menurut saya penting, bukanlah sesuatu yang penting untuk anak saya.Atas pertanyaan

"Aku ingin ayahku berbicara tentang...", Dika menuliskan, "Aku ingin ayahku berbicara tentang kesalahan-kesalahannya. Aku ingin ayahku tidak selalu merasa benar, paling hebat dan tidak pernah berbuat salah. Aku ingin ayahku mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepadaku". Keinginan Dika sederhana, ingin orang tuanya sportif, mau mengakui kesalahnya dan kalau perlu meminta maaf atas kesalahannya.

Ketika Psikolog menyodorkan tulisan "Aku ingin ibuku setiap hari..." Dika berpikir sejenak, kemudian menulis dengan lancar "Aku ingin ibuku mencium dan memelukku erat-erat seperti ia mencium dan memeluk adikku".Kadang saya pikir Dika sudah tidak pantas lagi dipeluk-peluk, apalagi dicium-cium. Ternyata saya salah, pelukan hangat dan ciuman sayang seorang ibu tetap dibutuhkan. Secarik kertas yang berisi pertanyaan

"Aku ingin ayahku setiap hari..." Dika menuliskan sebuah kata tepat di atas titik-titik dengan satu kata, "Tersenyum". Seringkali seorang ayah merasa perlu menahan senyumannya demi mempertahankan wibawanya. Padahal kenyataannya senyuman tulus seorang ayah sedikitpun tidak akan melunturkan wibawanya, tetapi justru bisa menambah simpati dan energi bagi anak-anak dalam melakukan segala sesuatu seperti yang ia lihat dari ayahnya setiap hari.

Ketika Psikolog memberikan kertas yang bertuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku..." Dikapun menuliskan "Aku ingin ibuku memanggilku dengan nama yang bagus". Saya tersentak! Memang sebelum ia lahir kami telah memilih nama yang paling bagus dan penuh arti, yaitu Judika Ekaristi Kurniawan. Namun sayang, tanpa sadar, saya selalu memanggilnya dengan sebutan Nang atau Le. Nang dalam Bahasa Jawadiambil dari kata "Lanang" yang berarti laki-laki. Sedangkan Le dari kata "Tole", kependekan dari kata "Kontole" yang berarti alat kelamin laki-laki.

Ketika Psikolog menyodorkan tulisan yang berbunyi "Aku ingin ayahku memanggilku..." Dika hanya menuliskan 2 kata saja, yaitu "Nama Asli".Selama ini suami saya memang memanggil Dika dengan sebutan "Paijo" karena sehari-hari Dika berbicara dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Sunda dengan logat Jawa medok. "Persis Paijo, tukang sayur keliling" kata suami saya. Dalam diamnya anak, dalam senyum anak yang polos dan dalam tingkah polah anak yang membuat orang tua kadang-kadang bangga dan juga kadang-kadang jengkel, ternyata ada banyak Pesan Yang Tak Terucapkan.

Kepompong Ramadhan

Dari Aa' Gym untuk kita

Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita. Maka, jangan sampai disia-siakan.

Ahlan Wasahlan Yaa Ramadhan! Selamat datang wahai penghulu segala bulan. Bulan penuh barakah yang disucikan Allah. Di bulan ini, Allah SWT menjanjikan akan menjamu semua hamba yang beriman. Sedemikian dahsyatnya jamuan Allah, sampai-sampai siapa pun yang melewati Ramadhan ini dengan sebaik-sebaiknya, maka Allah akan menjamin keselamatannya dunia akhirat.

Seperti halnya anak kecil yang sangat gembira jika mendapat hadiah, maka demikian juga dengan kita. Pada bulan Ramadhan ini sungguh banyak "hadiah" yang telah Allah siapkan untuk kita, jika kita mampu meningkatkan mutu ibadah di bulan ini. Maka, alangkah bijaknya jika kita memanfaatkan bulan suci ini sebagai sarana peningkatan amal ibadah kita kepada Allah. Kita jadikan bulan ini sebagai sarana meraih derajat ketakwaan.

Pada bulan mulia ini, kita dianggap sebagai tamu Allah. Dan sebagai tuan rumah, Allah sangat mengetahui bagaimana cara memperlakukan tamu-Nya dengan baik. Walaupun demikian, Allah hanya akan memperlakukan kita dengan baik jika kita tahu adab dan berakhlak sebagai tamu-Nya. Salah satunya dengan menjaga shaum kita sesempurna mungkin. Tidak hanya sekedar menahan lapar dan dahaga belaka tetapi juga menjaga seluruh anggota tubuh serta .
Mari kita perbaiki segala kekurangan dan kelalaian akhlak kita sebagai tamu Allah, karena tidak mustahil Ramadhan tahun ini merupakan Ramadhan terakhir yang dijalani hidup kita. Jangan sampai disia-siakan. Bulan Ramadhan adalah bulan pelatihan, bulan training center yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk membuat akhlak dan pribadi kita menjadi lebih indah. Ibarat sebuah kepompong, bulan Ramadhan ini harus menjadi sarana bagi kita untuk meningkatkan kualitas diri. Kita lihat kepompong, bermula dari ulat yang menjijikan, kemudian berproses dan akhirnya keluarlah kupu-kupu indah yang beterbangan kian kemari menambah indahnya sebuah taman.

Ramadhan merupakan sebuah kesempatan yang telah Allah berikan bagi kita untuk memperbaiki sikap dan perilaku kita. Jadi, gunakanlah Ramadhan kali ini secara efektif guna meningkatkan kualitas ibadah. Sebab kita tidak tahu kapan jatah kita akan berakhir. Waktu terus berlalu dan jatah dari hari ke hari semakin berkurang. Jangan sampai kita menjadi orang yang bodoh dengan menyia-nyiakan saat berharga di bulan mulia ini dengan melalaikan ibadah.
Pantang bagi kita menyia-nyiakan perpindahan detik demi detik di bulan mulia ini tanpa amalan apapun. Ramadhan ini sungguh sangat berharga bagi kita sehingga kita harus memperhitungkan agar setiap ucapan, pikiran, dan perilaku kita menjadi amal saleh.

Mari kita isi Ramadhan ini dengan amal ibadah. Segala aktivitas kita bisa benilai ibadah jika didasari niat yang benar dan caranya juga benar. Gunakan bulan Ramadhan ini sebagai sarana peningkatan kualitas keilmuan kita. Salah satu caranya, kita dapat membuat skala prioritas. Pertama, manajemen, waktu kita harus terkendali dengan baik sehingga semua kativitas kita dapat tererncana dan tidak mubadzir. Kedua, kita harus meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibadah. Misalnya saja shalat. Sebetulnya shalat khusyuk itu tidak susah, sebab yang susah adalah membulatkan tekad untuk khusyuk.

Pada sepuluh hari terakhir, kita upayakan untuk merenung dan menjerit kepada Allah memohon ampunan dengan melakukan itikaf. Demikian juga dengan sedekah, Allah menjamin akan melipatgandakan pahala dan rezeki bagi kita jika kita ikhlas dalam bersedekah. Tidak akan ada seorang pun yang menjadi miskin karena menikmati hidup ini dengan bersedekah.
Tentu saja kemampuan ekonomi di antara kita berbeda-beda. Namun harus dipahami, bahwa sedekah itu tidak diukur dari besar kecilnya, tapi optimalisasi yang kita lakukan. Yang paling penting kita harus meningkatkan kemampuan kita bersedekah dengan apapun yang ada pada diri kita. Mulailah dari yang paling murah dan meriah, yaitu senyum. Saya kira ini gratis. Mengapa kita tidak membahagiakan orang lain dengan senyuman yang tulus?

Semoga Allah Yang Maha Menyaksikan senantiasa melimpahkan hidayah-Nya sehingga setelah 'kepompong' Ramadhan ini kita masuki, kita kembali pada ke-fitri-an bagaikan bayi yang baru lahir. Sebagaimana seekor ulat bulu yang keluar menjadi seekor kupu-kupu yang teramat indah dan mempesona. Amin. Wallahu a'lam(KH Abdullah Gymnastiar )

Kamis, Mei 18, 2006

MADU, SUMBER GIZI BALITA


Balita Anda susah makan? Sebelum menderita kurang gizi, beri dia madu setiap hari. Dari penelitian terbukti, madu bisa menambah nafsu makan, menurunkan tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek, di samping itu lengkap kandungan gizinya.

Memberi makan anak-anak usia di bawah lima tahun (balita) memang gampang-gampang susah. Kalau si anak punya nafsu makan tinggi, orang tua tidak bakal repot. Diberi makan apa saja balita itu akan menyantapnya dengan lahap. Sebaliknya, anak balita yang bernafsu makan rendah atau susah makan, membuat orang tua sering kewalahan, bahkan hampir kehilangan akal untuk membujuknya makan.

Berbagai jenis makanan dicobakan. Reaksi si anak cuma membuang kembali makanan di mulutnya bila tidak sesuai kesukaannya. Celakanya, makanan kesukaannya justru kurang bergizi. Padahal, variasi makanan sangat perlu. Kalau keadaan ini berlanjut bisa-bisa si anak menderita kurang makan dan kurang gizi, sehingga mudah sakit. Akibat semua itu proses tumbuh kembangnya menjadi tidak normal. Yang paling merisaukan, bila ia menjadi bagian dari generasi tanpa masa depan (lost generation).

Meningkatkan nafsu makan

Untunglah ada hasil penelitian Y. Widodo. Peneliti pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi di Bogor ini, tahun lalu membawa kabar gembira bagi para orang tua yang memiliki anak kurang energi protein (KEP). Ia melaporkan bahwa pemberian madu secara teratur setiap hari dapat menurunkan tingkat morbiditas (panas dan pilek) dan memperbaiki nafsu makan anak balita.
Penelitian dilakukan terhadap balita pasien Klinik Gizi, Puslitbang Gizi, yang menderita kurang energi protein (KEP) akibat krismon. Ada 51 balita usia 13 - 36 bulan yang terlibat dalam penelitian. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, pertama Kelompok Madu (25 orang) sebagai sampel, dan kedua Kelompok Sirop (26 orang) sebagai kontrol. Kedua kelompok sama-sama diberi tambahan vitamin B-kompleks dan vitamin C (50 mg).
Indikator yang diamati antara lain data antropometri (umur, bobot badan, tinggi/panjang badan), sosial-ekonomi, recall konsumsi, riwayat kesehatan anak pada saat sebelum, selama, dan sesudah perlakuan sekitar dua bulan.
Hasil penelitian menunjukkan, tingkat morbiditas terhadap panas dan pilek kelompok madu atau sampel menurun, nafsu makan meningkat, porsi dan frekuensi makan bertambah, sehingga konsumsi energi dan protein mereka juga meningkat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mendapat sirop. Sebagian data hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 1..
Manfaat kesehatan pemberian madu yang tampak dalam penelitian tersebut antara lain disebabkan oleh dua hal. Pertama, madu merupakan makanan yang mengandung aneka zat gizi sedangkan gula hanya mengandung energi atau kalori. Kedua, madu ternyata juga mengandung senyawa yang bersifat antibiotik.


Mengandung faktor pertumbuhan

Kandungan gizi utama madu adalah aneka senyawa karbohidrat seperti gula fruktosa (41,0%), glukosa (35%), sukrosa (1,9%), dan dekstrin (1,5%). Karbohidrat madu ikut menambah pasokan sebagian energi yang diperlukan balita.
Kadar protein dalam madu relatif kecil, sekitar 2,6%. Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino esensial maupun non-esensial. Asam amino tersebut turut pula memasok sebagian keperluan protein tubuh balita.
Vitamin yang terdapat dalam madu antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C. Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain kalium, natrium, kalsium, magnesium, besi, tembaga, fosfor, dan sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia.
Penelitian menunjukkan, madu juga mengandung faktor pertumbuhan. Dilaporkan, stek batang pohon yang dicelupkan dalam madu akan lebih cepat berakar dan tumbuh lebih baik dibandingkan dengan stek yang ditanam tanpa perlakuan madu.
Perbandingan kadar zat gizi madu secara umum terhadap gula pasir dapat dilihat pada tabel 2.
Madu juga mengandung zat antibiotik. Kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu. Penelitian Peter C. Molan (1992), peneliti dari Departement of Biological Sciences, University of Waikoto, di Hamilton, Selandia Baru membuktikan, madu mengandung zat antibiotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit.
Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat "disembuhkan" dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain penyakit lambung dan saluran pencernaan; penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam; penyakit jantung, hati, dan paru; penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
Berdasarkan hasil penelitian Kamaruddin (1997), peneliti dari Departement of Biochemistry, Faculty of Medicine, Universiti of Malaya, di Kualalumpur, paling tidak ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu. Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat pertumbuhan bakteri sehingga bakteri tersebut tidak dapat hidup dan berkembang.
Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut merana atau mati. Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen peroksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen. Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri. Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.

Takaran minum madu

Untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari madu, cairan manis yang menjadi cadangan makanan koloni lebah ini harus dikonsumsi secara teratur. Dalam penelitian Widodo tersebut balita sampel diberi madu sebanyak 20 gram setiap hari. Madu tersebut tidak dianjurkan untuk bayi usia 0 - 4 bulan, karena makanan pertama dan yang utama untuk mereka adalah air susu ibunya (ASI). Setelah usia 4 bulan baru boleh diberi madu seiring dengan pemberian makanan tambahan sesuai anjuran.
Menurut Muhilal, 2-3 sendok makan madu 2 X sehari sudah cukup memadai untuk menjaga stamina dan kesehatan tubuh. Namun untuk penyembuhan atau pengobatan, madu lebih baik dikonsumsi dalam bentuk larutan dalam air karena akan memudahkan penyerapannya di dalam tubuh. Madu tersebut sebaiknya dikonsumsi dua jam sebelum makan atau tiga jam sesudah makan.
Selain menambahkan madu pada menu makanan balita secara teratur, tentu saja berbagai upaya kesehatan lainnya seperti pengobatan medis, pemberian makanan tambahan, dan imunisasi umum, harus pula dilakukan. Upaya tersebut akan lebih mempercepat upaya pemulihan kesehatan dan perbaikan gizi balita, terutama yang susah makan, sehingga mereka terhidar kemungkinan menjadi generasi tanpa masa depan (Mohamad Harli, Sarjana Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, IPB)

Mempercantik Diri dengan Buah dan Sayur

BAGI wanita, kecantikan tidak hanya meliputi cantik wajah, tetapi juga cantik dari dalam tubuh. Namun karena kesibukan bekerja, terkadang kaum wanita lalai dalam merawat kecantikan wajah dan tubuh. Akibatnya, beberapa bagian tubuhnya menjadi tampak kusam dan tidak terawat.

Maraknya kosmetik baru yang bermunculan di pasaran terkadang membuat para wanita kebingungan dalam memilih jenis yang cocok untuk kulit mereka. Terlebih lagi untuk kulit wajah yang relatif lebih sensitif jika dibandingkan dengan kulit bagian tubuh lainnya. Salah-salah bukannya mempercantik, malah membuatnya merah-merah akibat iritasi. Masker misalnya, salah memilih jenis masker yang cocok bisa membuat wajah terasa panas, gatal-gatal, dan tampak kemerahan.

Selain berhati-hati dalam memi-lih jenis kosmetik yang akan digunakan, waspadai juga kandungan di dalamnya. Berbagai bahan kimia sintetis yang ditambahkan dalam suatu jenis kosmetik seringkali menjadi penyebab utama iritasi pada kulit wajah. Apalagi, bagi mereka yang memiliki kulit supersensitif.

Setiap orang pasti memiliki kecocokan dengan jenis kosmetik tertentu dan berbeda dengan orang lain. Untuk itu, usahakan untuk tidak berganti-ganti kosmetik bila telah merasa cocok dengan satu jenis. Jangan tergiur untuk mencoba jenis lain hanya karena harganya lebih murah atau sekadar mengikuti tren. Kemungkinan cocok atau tidaknya memang fifty-fifty, tapi jika ternyata tidak cocok, risikonya harus ditanggung sendiri.

Masalah dilematis lain saat ini adalah mahalnya harga kosmetik, termasuk masker. Lalu, bagaimana agar dapat tampil cantik tanpa harus membeli kosmetik yang harganya mahal? Sederhana saja. Nenek moyang kita dahulu kala belum mengenal yang namanya kosmetik dalam kemasan. Mereka hanya mera-wat wajah mereka dengan ramuan-ramuan alami dari buah-buahan atau daun-daunan. Salah satu resep peninggalan nenek moyang kita yang masih sering ditiru adalah penggunaan masker wajah alami dari berbagi jenis buah-buahan.

Cara membuat masker alami tidaklah terlalu rumit, hanya tinggal memilih jenis buah dengan kandungan yang cocok untuk jenis wajah kita, lalu hancurkan. Bila hasil tumbukannya kental, tambahkan yoghurt. Bila terlalu encer, tambahkan lempung. Oleskan dengan lembut pada wajah dan leher, namun jangan sampai mengenai mata.

Banyak sekali jenis buah yang bisa digunakan untuk membuat masker alami, beberapa di antaranya yang mudah ditemui di supermarket adalah avokad, stroberi, almond, lemon, dan anggur.

Stroberi

Buah berwarna merah cerah ini banyak mengandung asam salisilat (salah satu jenis asam beta-hidkroksi yang membantu mengencangkan kulit), silica, serta vitamin B, C, E, dan K. Dengan kemampuannya menyehatkan dan meremajakan kulit, masker stroberi baik digunakan untuk hampir semua jenis kulit. Penggunaannya dapat dilakukan dua kali dalam satu minggu.
Cara membuat masker stroberi: Hancurkan beberapa buah stroberi yang telah dipisahkan dari tangkai dan daunnya, kemudian usapkan dua sendok makan hancuran stroberi tadi pada wajah dan biarkan selama 15 menit. Setelah itu dapat dibilas dengan air steril atau air hangat biasa. Untuk mendapat efek toning yang lebih kuat, tambahkan sedikit putih telur kocok, satu sendok makan air mawar dan beberapa tetes minyak esensial frankincense.
Avokad

Avokad kaya akan asam amino dan vitamin sehingga cocok digunakan sebagai masker pencegah pe-nuaan dini pada kulit wajah.
Cara membuat masker avokad: Untuk kulit wajah kering, tumbuk daging avokad matang dengan garpu, kemudian oleskan pada wajah. Biarkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air hangat atau air mawar menggunakan kapas. Untuk kulit normal, tambahkan putih telur yang dikocok sebentar. Bagi kulit lembab perlu ditambahkan pula madu (organik bila ada), kemudian aduk rata dengan hancuran daging avokad dan putih telur kocok.

Anggur

Kaya akan trace mineral, kalsium, magnesium, potassium, vitamin B1, B2, B3, B5, B6, C, dan senyawa-senywaa flavonoid. Hampir semua jenis anggur yang warnanya berbeda, dapat digunakan untuk lotion. Perlu diperhatikan bahwa jus anggur yang telah dibuat harus disaring terlebih dulu.
Hancurkan beberapa butir anggur yang cukup untuk menghasilkan dua sendok makan jus. Saring jus tersebut dan oleskan pada wajah dengan menggunakan kapas. Setelah 20 me-nit, bilas dengan air mawar. Lotion anggur dapat digunakan setiap hari karena baik untuk hampir semua jenis kulit, mulai dari kulit kering, lembab, ataupun kulit yang rusak.

Almond

Dapat menghaluskan kulit kasar karena banyak mengandung mine-ral, vitamin A dan B, dan asam oleat. Almond dapat dibuat menjadi masker ataupun lotion.
Hancurkan sekira 50 gram almond kupas dengan mortar atau food processor. Kocok tiga sendok makan susu full-fat sampai membentuk pasta halus (tidak perlu terlalu lama). Bila perlu, tambahkan pula satu atau dua tetes rose otto essensial oil. Oleskan pada wajah dan biarkan sampai kering. Kemudian bersihkan dengan kapas dan air hangat. Masker almond dapat digunakan satu kali seminggu.

Cara membuat lotion almond: Rendam 50 gram almond kupas yang telah ditumbuk, bersama 25 gram madu dalam satu liter air. Aduk dan biarkan selama dua jam. Kemudian disaring dan disimpan dalam lemari es. Setelah dingin baru diusapkan secara lembut pada wajah menggunakan kapas. Lotion almond dapat membersihkan dan memelihara kecantikan semua jenis kulit. Gunakan dua kali sehari, namun hentikan setelah satu minggu.

Lemon

Mengandung vitamin A, C, B1, B2, dan B3. Sangat baik untuk kulit berminyak, namun lotion-nya juga bekerja efektif pada kulit normal. Dapat digunakan setiap hari.
Cara membuat masker lemon (untuk satu minggu pemakaian): Tambahkan satu sendok teh jus lemon pada putih telur kocok. Oleskan pada wajah dan biarkan 10 menit. Setelah itu bersihkan dengan air mawar atau air hangat.
Cara membuat lotion lemon: Tambahkan satu sendok teh jus lemon pada 100 ml air mawar dan 50 ml witchhazel. Usapkan pada wajah dengan kapas bersih.

Pepaya

Daun pepaya mengandung enzim papain, alkaloid karpaino, psudokarpaina, glikosid, karposid dan saponin, sakarosa, dekstrosa serta levulosa, sedangkan buahnya mengandung karotena, pectin, d-galaktosa, dan l-arabinosa, papain, papayotimin papain, dan fitokinase. Bijinya mengandung glucoside, cocirin, dan karpain, sementara getahnya mengandung papain, kemokapain, lisosim, lipase, glutamin dan sklotransferase.
Untuk menghilangkan jerawat; ambil 2-3 lembar daun pepaya tua, jemur sebentar lalu tumbuk halus. Tambahkan satu setengah sendok air, gunakan sebagai bedak pada wajah yang terkena jerawat.
Untuk menyembuhkan telapak kaki pecah-pecah; cari getah dari pohon buah pepaya. Oleskan sesering mungkin pada telapak kaki yang pecah-pecah.
Untuk mengusir keputihan; cincang halus selembar daun pepaya, tambahkan sepotong akar rumput alang-alang dan adas pulasari secukupnya saja, lalu rebus dengan satu setengah liter air. Biarkan mendidih dan tinggalkan separuhnya. Saring dan minumlah sehari sekali.
Sebagai perlindungan malaria; siapkan selembar daun pepaya, satu ibu jari tempe busuk dan garam secukupnya, Jadikan satu, lalu tumbuk halus, peras dan saring. Minum air saringan sekali sehari selama seminggu.

Tomat

Mengandung protein, fosfor, besi, belerang, vitamin A, B1, dan C.
Untuk menghaluskan wajah; ambil tomat yang sudah matang, lalu iris dan gosokkan pada wajah. Atau, bisa juga buah tomat diperas, kemudian air perasannya dioleskan setiap hari ke wajah.
Sebagai pelindung dari sengatan matahari; ambil daun tomat secukupnya, lalu remas-remas dengan sedikit air, kemudian tempelkan pada wajah sebagai penyejuk wajah.

Pisang

Mengandung serotinim, pektin, tanin, noradrenalin, 5 hidroksi tritamin, dopamin, dan berbagai vitamin, seperti vitamin A, B kompleks, dan C.
Sebagai pelembab kulit wajah; ambil pisang ambon yang sudah masak, lalu hancurkan, tambahkan minyak zaitun. Gunakan dan ulangi secara teratur ramuan tersebut sebagai bedak.
Untuk perawatan rambut; ambil beberapa potong pelepah pisang, kukur, dan ambil cairannya. Gu-nakan cairan tersebut untuk membasahi kulit kepala secara merata. Lakukan setiap hari selama 30 hari.
Untuk perawatan usai persalinan; cari dan pilih pohon batang pisang batu yang belum berbunga. Lalu, pancunglah pohon pisang dan ambil airnya yang benar-benar bersih. Air tersebut digunakan untuk mencuci vagina agar kembali kencang, khususnya bagi ibu-ibu yang baru saja bersalin.

Kacang panjang

Daun dan buahnya mengandung protein, kalsium, fosfor, besi, belerang, magnesium, mangan, niasin, vitamin B1, B2, dan C.
Untuk merawat payudara; kupas kacang panjang, lalu tumbuk halus bijinya sampai ke luar sarinya. Balurkan sari ini pada payudara dua kali seminggu. Untuk mencegah rambut rontok; ambil segenggam daun muda kacang panjang, cuci bersih, dan tumbuk. Tambahkan dua sendok makan minyak kastroli, lalu remas-remas. Pakai dengan cara menggosokkan ramuan pada kulit kepala sambil diurut-urut. Lakukan pada sore hari setelah mandi, lalu bungkus dengan handuk atau pembungkus lainnya. Keramaslah keesokan harinya.

Sirih

Minyak atsiri dari daun sirih mengandung chavicol dan betlephenol, yang memiliki daya antijamur, antioksidasi, dan mematikan kuman.
Untuk menghilangkan bau mulut; sediakan sekira 5-7 lembar daun sirih, lalu rebus dengan 4 jelas air sampai mendidih. Gunakan air rebusan ini untuk berkumur setiap hari.
Untuk menghilangkan jerawat; tumbuk 4-6 lembar daun sirih sampai halus, gunakan sebagai bedak kompres. Lakukan setiap malam.
Untuk menghilangkan gatal-gatal setelah melahirkan; ambil segenggam daun sirih, lalu iris-iris dan rebus dengan satu liter air sampai mendidih. Kompreskan air rebusan saat hangat-hangat pada bagian yang gatal-gatal. Lakukan dua hari sekali, pagi dan sore.
Untuk menyembuhkan keputihan; sediakan 8-10 lembar daun sirih dan rebus dengan dua setengah liter air sampai mendidih. Dalam kondisi hangat, basuhlah air rebusan pada daerah seputar vagina secara rutin.

Jeruk nipis

Mengandung unsur-unsur senyawa kimia antara lain limonen, linalin asetat, geranil asetat, fellandren, sitral, dan asam sitrat.
Untuk mencegah keriput; iris jeruk nipis, lalu peras utuk diambil airnya. Tambahkan satu sendok makan minyak kayu putih dan seprempat sendok kapur sirih, aduk sampai rata. Pakai ramuan ini sebagai bedak setiap malam.
Menghilangkan B-B (bau badan); sediakan satu buah jeruk nipis dan lima lembar daun sirih. Rebus dengan segelas air, hentikan saat air tinggal separuh, gunakan saat mandi.
Untuk terlambat datang bulan; belah jeruk nipis dan peras. Kupas satu rimpang kecil kunyit, lalu parut, dan peras untuk diambil airnya. Campurkan air jeruk nipis dan air kunyit, tambahkan kapur sirih dan garam secukupnya. Campur semua bahan dan saring. Minumlah sehari sekali. ( dari berbagai sumber )

MENINGKATKAN KECERDASAN KERJA


Dr Ratih Purwarini - Konsultan Power Brain IndonesiaDari hasil penelitian, kecerdasan ganda sudah terdapat dalam diri masing-masing orang, namun karena tidak terasah sejak kecil, maka tidak semua jenis kecerdasan ganda dapat berkembang optimal. Hingga, tidak aneh bila kita temukan, bahwa seorang dewasa misalnya, ada saja yang memiliki kecerdasan verbal lebih buruk dibanding kecerdasan matematisnya. Atau kecerdasan spasial seseorang lebih baik dibanding kecerdasan musikalnya. Tentunya, seperti digambarkan pada tulisan-tulisan dalam edisi lalu, beragam kecerdasan ini kemudian dapat ditingkatkan melalui pelatihan.
Dan pertanyaan yang menyusul adalah, apa saja yang dilakukan dalam pelatihan, dan berapa lama pelatihan akan dilakukan. Dengan metode yang telah teruji keberhasilannya, kami biasanya melakukan pelatihan kecerdasan kerja terhadap karyawan selama enam bulan. Setelah masa enam bulan pelatihan, kami mengadakan reevaluasi. Dan bila hasilnya masih kurang, kami juga akan mendiskusikan pemberian terapi obat untuk meningkatkan kemampuan otak.

Sedemikian banyaknya hal yang terkait dalam kecerdasan ganda, dan melandasi beberapa jenis profesi yang ada di zaman TI sekarang ini, hingga di AS, sejak 10 tahun terakhir, tes kecerdasan ganda sudah menggeser penggunaan tes-tes konvensional untuk penerimaan calon karyawan. Tujuannya adalah, agar setiap penerimaan didasarkan pada kecerdasan ganda yang dimiliki dan melandasi (menjadi dasar) suatu profesi. Dengan begitu, seseorang dengan predikat summa cum laude di bidang matematis, misalnya, tidak akan tersia-sia hanya karena ia begitu pendiam, dan bahkan gagap ketika berdialog dengan Anda. Karena nantinya, Anda sudah siap dengan seperangkat pengetahuan tentang kecerdasan ganda, mengetahui kiat untuk meningkatkan atau mengatasi kekurangan si karyawan cerdas tersebut.

Verbal: keterampilan kerja: berceramah, bercerita, memberi informasi, memberi petunjuk, menulis, menyusun kata kata, berbicara dalam bahasa asing, menafsirkan, menerjemahkan, mengajar, memberi kuliah, berdiskusi, berdebat, melakukan penelitian, mendengarkan kata kata, meniru, memeriksa naskah, menyunting, memproses kata, membuat berkas, membuat laporan. Meningkatkannya: adakan permainan merangkai kata, buatlah buku harian atau usahakan untuk menulis tentang apa saja yang ada dalam pikiran setiap harinya sebanyak 250 kata, dan sediakan waktu untuk bercerita secara teratur dengan keluarga atau sahabat.

Spasial: keterampilan kerja: melukis, menggambar, membayangkan, menciptakan penyajian visual, merancang, berkhayal, membuat penemuan, memberi ilustrasi, mewarnai, menggambar mesin, membuat grafik, membuat peta, berkecimpung dalam fotografi, membuat dekorasi, membuat film. Meningkatkannya: seringlah berlatih permainan gambar tiga dimensi, puzzle, kubus, dan teka-teki visual lainnya, dekorasi ulang interior dan taman rumah, buatlah struktur benda dengan logo, atau bahan mainan tiga dimensi lainnya.

Logis matematis: keterampilan kerja: mengurus keuangan, membuat anggaran, melakukan penelitian ekonomi, menyusun hipotesis, melakukan estimasi, melakukan kegiatan akutansi, berhitung, mengadakan kalkulasi, menggunakan statistik, melakukan audit, membuat penalaran, menganalisa, menyusun sistematika, mengklasifikasi, mengurutkan. Meningkatkannya: berlatihlah untuk menghitung soal-soal matematika sederhana di kepala ( berapa 21 X 40 dalam 5 detik), pelajari cara menggunakan sempoa, sering-seringlah mengisi teka-teki silang/asah otak lainnya.

Musikal: keterampilan kerja: bernyanyi, memainkan sebuah instrumen musik, merekam, menjadi dirigen, melakukan improvisasi, mengubah lagu, membuat transkrip, membuat aransemen, mendengarkan, membedakan nada, menyetem, melakukan orkestrasi, menganalisa, mengkritik gaya musik. Meningkatkannya: kunjungilah konser atau pertunjukan musik, bernyanyilah di kamar mandi atau di manapun yang memungkinkan untuk bersenandung, luangkan waktu selama satu jam setiap minggu untuk mendengarkan gaya musik yang tidak dikenal akrab (western, jazz, country, world music ,dll).

Kinestetik: keterampilan kerja: menyortir, menyeimbangkan, mengangkat, membawa sesuatu, berjalan, berlari, membuat kerajinan tangan, memperbaharui, membersihkan, melakukan tugas pengapalan, menyerahkan sesuatu, menyelamatkan, mempertunjukan, memberi tanda, meniru, mendramatisasi, menjadi model pakaian, menari, berolahraga, mengorganisasi kegiatan luar rumah, bepergian. Meningkatkannya: bergabunglah dengan klub olahraga di lingkungan, pelajarilah kegiatan dansa, kumpulkanlah berbagai macam benda yang memiliki beragam tekstur dan bentuknya khas, cobalah kenali benda-benda tersebut dengan mata tertutup.

Interpersonal: keterampilan kerja: suatu sikap dasar untuk menjalin suatu hubungan yang hangat dengan orang lain, hubungan yang penuh kepercayaan. Meningkatkannya: belilah kotak kartu nama, penuhi dengan nama kontak bisnis, teman, kenalan, kerabat, dan orang lain, serta tetaplah menjalin hubungan dengan mereka; luangkan waktu selama 15 menit setiap hari untuk mempraktekkan mendengarkan secara aktif dengan pasangan hidup atau sahabat dekat; bekerjasamalah dengan satu orang atau lebih dalam sebuah proyek yang berdasarkan pada kesamaan minat (seni kain perca, pemain bass, penulisan artikel tentang pantai).

Intrapersonal: keterampilan kerja: suatu sikap dasar untuk dapat mengenali potensi diri baik itu yang positif dan negatif, kemudian melakukan koreksi terhadap hal-hal yang harus diubah tersebut. Meningkatkannya: pilihlah tokoh favorit yang positif, dan baca serta jadikan mereka sebagai kawan imajinasi dalam memecahkan suatu permasalahan yang membutuhkan waktu pemahaman yang dalam, lakukanlah sesuatu yang menyenangkan diri sekurang-kurangnya sekali sehari, luangkan waktu sekitar sepuluh menit setiap sore hari untuk meninjau kembali secara mental berbagai macam perasaan dan gagasan yang dialami.

Naturalis: keterampilan kerja: kemampuan untuk mencintai lingkungan dan sesama makhluk hidup. Meningkatkannya: bila mungkin, peliharalah hewan favorit, tingkatkan frekuensi melihat acara-acara mengenai program flora dan fauna, (ini yang paling mudah) cobalah untuk menahan dari untuk tidak merusak lingkungan, seperti mencorat-coret meja, menginjak rumput kantor, memetik bunga yang sedang tumbuh.

Eksistensial: keterampilan kerja: kemampuan untuk menelaah nilai-nilai yang berkembang di tengah kehidupan masyarakat, baik itu nilai-nilai tradisional ataupun nilai-nilai baru yang sedang menggejala. Meningkatkannya: banyaklah membaca buku filsafat sederhana, lontarkan pada diri sendiri pertanyaan yang mengharuskan untuk menelaah jawaban secara mendalam, seperti, adakah makhluk lain selain manusia di alam semesta, berapa kira-kira jumlah mobil yang ditemui sewaktu perjalanan dari rumah ke kantor, buatlah/tempelkan di tempat di mana Anda selalu melihat, poster atau gambar-gambar yang akan memicu semangat Anda setiap hari.